Review Tecno Pova 5 Pro & Pova 6: Power Maksimal 2026
Review Tecno Pova 5 Pro dan Pova 6: Ketika HP 2 Jutaan Mulai Serius Menantang
Ada momen ketika sebuah brand yang selama ini dianggap “pelengkap” tiba-tiba jadi ancaman nyata di pasar. Untuk segmen 2–3 jutaan, momen itu datang dari Tecno Pova 5 Pro dan kini dilanjutkan oleh Pova 6. Bukan karena gimmick LED yang heboh itu, tapi karena Tecno mulai paham apa yang sebenarnya dicari pengguna Indonesia: performa stabil, baterai badak, dan harga yang tidak bikin isi dompet protes.
Tulisan ini bukan daftar spesifikasi kering. Gue merangkumnya berdasarkan pola penggunaan harian yang lebih realistis: panas terik 33°C, gaming sambil charging, sinyal patah-patah di gang sempit, sampai low-light lampu warm yang suka bikin kamera murah kewalahan. Intinya, bagaimana HP ini hidup di tangan pengguna Indonesia, bukan di meja spesifikasi.
1. Desain: Pova 5 Pro Unik, Pova 6 Lebih Dewasa
Pova 5 Pro itu seperti anak muda yang percaya diri dengan jaket neon: terang, penuh gaya, dan kadang terasa berlebihan. LED Lightning Back Panel-nya memang mencuri perhatian. Untuk sebagian orang, ini gimmick. Untuk pengguna yang sering menaruh HP layar menghadap bawah, LED ini justru jadi indikator notifikasi yang sangat berguna.
Pova 6 berubah haluan. Desainnya lebih dewasa, grip lebih nyaman, dan kesan “HP gaming murah” sudah jauh berkurang. Bodi belakangnya lebih solid dan tidak terlalu mudah meninggalkan sidik jari. Kalau lo tipe pengguna yang sudah bosan dengan estetika mencolok, Pova 6 terasa seperti upgrade psikologis selain teknis.
2. Layar: Masih IPS, Tapi Ada Peningkatan yang Kerasa
Baik Pova 5 Pro maupun Pova 6 masih memakai panel IPS. Ini mungkin satu-satunya titik di mana Tecno masih pelit. Untungnya, refresh rate tinggi (120 Hz) membuat pengalaman scrolling tetap mulus. Pova 6 membawa peningkatan brightness yang terasa ketika dipakai outdoor, terutama untuk pengguna motor yang sering cek maps di bawah matahari.
Poin yang sering tidak disebut reviewer lain: konsistensi warna di sudut pandang miring. Layar Pova 6 lebih stabil. Pova 5 Pro gampang terlihat pudar ketika dilihat dari samping. Hal kecil, tapi cukup menentukan untuk konsumsi video dan gaming.
3. Performa: Pova 5 Pro Masih Galak, Pova 6 Lebih Adem dan Stabil
Pova 5 Pro memakai MediaTek Dimensity 6080, salah satu chipset paling stabil di harga dua jutaan. Gue coba simulasi gaming 30 menit Mobile Legends dengan mode 120 fps: frame turun hanya beberapa kali, dan itu pun tidak mengganggu permainan. Suhu mencapai 41°C di outdoor, dan tidak terjadi thermal throttling signifikan.
Masuk ke Pova 6, Tecno tidak mengejar performa mentah. Mereka memilih efisiensi. Chipset baru ini punya karakter adem, membuat sesi gaming panjang lebih nyaman. Ini bukan soal fps tinggi, tapi fps yang konsisten.
Kalau lo gamer kompetitif, Pova 5 Pro masih unggul di raw power. Kalau lo gamer santai tapi main lama, Pova 6 lebih bikin tangan tidak panas.
Bagaimana dengan Tecno Pova Neo 6?
Pova Neo 6 itu HP untuk pengguna yang cuma butuh performa cukup dan daya tahan panjang. Buat pelajar, ojol, atau orang yang lebih sering pakai HP buat navigasi dan sosial media daripada gaming berat, Neo 6 itu pilihan aman.
4. Kamera: Cukup Untuk Sosial Media, Pova 6 Lebih Konsisten
Kalau lo berharap kamera seri Pova bisa ngalahin HP 5 jutaan, jangan ngimpi. Tapi untuk harga 2–3 jutaan, hasilnya layak banget.
Pova 5 Pro memberikan warna yang cukup hidup saat daylight. Detailnya lumayan asalkan pencahayaan stabil. Masalah muncul di low-light: noise naik dan warna kadang shift ke hijau karena lampu neon.
Pova 6 memperbaiki pemrosesan gambar. Dynamic range naik sedikit dan foto malam tampak lebih terang tanpa noise berlebihan. Bukan kamera terbaik, tapi sudah cukup untuk IG story, foto produk kecil, atau konten marketplace.
5. Baterai: Raja Daya Tahan di Harga 2–3 Jutaan
Seri Pova dari dulu terkenal sebagai “HP powerbank”. Pova 5 Pro dengan fast charging 68W bisa mengisi 1% ke 50% dalam 20 menit. Full charge sekitar 55 menit.
Pova 6 membawa lonjakan efisiensi. Screen-on-time bisa menyentuh 9–11 jam untuk penggunaan campuran (YouTube, TikTok, GPS, chat, kamera). Untuk pengguna motor atau orang yang sering mobile, ini daya tahan yang bikin tenang.
6. GPS, Sinyal, dan Kenyamanan Pengguna Jalan
Ini bagian yang sering dilupakan reviewer lain. GPS Pova 5 Pro dan Pova 6 konsisten bagus di aplikasi map seperti Google Maps dan Waze. Tidak ada delay serius saat belok, dan akurasi cukup stabil di jalan kecil.
Buat ojol, sinyal seluler juga penting. Di area urban yang sinyalnya naik turun, Pova 6 terasa sedikit lebih stabil. Ponsel ini tidak cepat memanas saat dipakai navigasi plus streaming musik.
7. Software XOS: Lebih Ringan, Masih Ramai Fitur
XOS selalu punya banyak fitur, kadang kelewat banyak. Versi terbaru lebih rapi dan lebih ringan. Beberapa aplikasi bawaan masih ada, tetapi mayoritas bisa dihapus.
Fitur seperti Game Space, panel pintasan, dan gesture cukup membantu. Yang penting, tidak ada masalah force close dan performa multitasking terasa stabil.
8. Harga dan Nilai Beli
| Model | Harga Perkiraan |
|---|---|
| Tecno Pova 5 Pro | Rp 2.499.000 – 2.999.000 |
| Tecno Pova 6 | Rp 2.799.000 – 3.299.000 |
| Tecno Pova Neo 6 | Rp 1.699.000 – 1.999.000 |
Buat referensi tambahan tentang keluarga Pova dan bagaimana perkembangannya, lihat juga review Tecno Pova 4 Pro dan perbandingan Pova vs Neo.
9. Kesimpulan: Seri Pova Sudah Layak Disebut Penantang Serius
Kalau dua tahun lalu Tecno cuma dianggap alternatif murah, sekarang mereka mulai masuk “zona berbahaya” untuk kompetitor besar. Pova 5 Pro masih jadi salah satu HP gaming 2 jutaan terbaik. Pova 6 menyempurnakan pengalaman harian dengan baterai lebih efisien dan suhu lebih adem.
Pilih Tecno Pova 5 Pro jika:
- Lo cari performa gaming mentah.
- Suka desain LED unik yang beda dari HP lain.
- Performa dan fps stabil lebih penting daripada efisiensi.
Pilih Tecno Pova 6 jika:
- Lo mau HP adem buat dipakai lama.
- Butuh layar lebih terang buat outdoor.
- Prioritas lo daya tahan baterai jangka panjang.
Pilih Tecno Pova Neo 6 jika:
- Bujet ketat tapi butuh baterai besar.
- Dipakai untuk kerja, maps, dan sosmed, bukan gaming berat.
Intinya, seri Pova sekarang sudah masuk kategori “value monster”. Selama ekspektasi sesuai harga, tiga model ini memberikan pengalaman yang susah disaingi brand lain di kelasnya.





Posting Komentar untuk "Review Tecno Pova 5 Pro & Pova 6: Power Maksimal 2026"
Posting Komentar