Review Jujur HP Tecno Pova & Spark: Masih Layak Jadi Raja Gaming Murah?

Tampilan desain bodi belakang HP Tecno Pova 4 Pro berwarna oranye dan Tecno Pova Neo 3 bermotif mecha hitam yang diletakkan berdampingan di atas meja setup gaming dengan pencahayaan RGB.

Pendahuluan

Kalau kita bicara soal pasar smartphone di Indonesia beberapa tahun terakhir, ada satu nama yang merusak tatanan harga pasar: Tecno. Dulu, mencari HP gaming di harga 2 jutaan itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Pilihannya kalau tidak HP second, ya HP baru dengan spesifikasi kentang.

Lalu munculah seri HP Tecno, khususnya lini Pova, yang berani menawarkan chipset kencang, baterai badak, dan layar yang tidak bikin sakit mata, semua dengan harga yang membuat kompetitor ketar-ketir. Namun, apakah semua serinya sebagus itu? Apakah skor Antutu Pova 4 yang sering dipamerkan sales itu berdampak nyata saat Anda sedang war di Mobile Legends?

Di artikel ini, kita tidak akan sekadar membedah spesifikasi di atas kertas. Kita akan bongkar pengalaman penggunaan nyata dari Tecno Pova 4 Pro, Tecno Pova Neo 3, hingga seri Tecno Spark. Tujuannya satu: agar Anda tidak salah beli dan paham risiko serta kelebihannya.

Fenomena Tecno Pova 4 Pro: Mengapa Masih Dicari?

Meskipun dunia teknologi bergerak cepat, Tecno Pova 4 Pro memegang status "legendaris" di kelas entry-level gaming. Saat dirilis, HP ini adalah anomali. Biasanya, di harga Rp 2 jutaan, produsen harus memilih: kasih chipset bagus tapi layarnya burik (IPS resolusi rendah), atau layar bagus (AMOLED) tapi chipsetnya lemot.

HP Tecno Pova 4 Pro menabrak aturan itu. Mereka memberikan keduanya: Layar AMOLED 90Hz dan chipset MediaTek Helio G99. Ini adalah kombinasi "haram" bagi kompetitor di masanya karena terlalu value for money.

Bedah Performa dan Antutu Pova 4 Pro

Mari bicara angka sebentar, tapi jangan terjebak di sana. Skor Antutu Pova 4 (versi reguler maupun Pro) dengan Helio G99 biasanya berkisar di angka 370.000 hingga 410.000 poin (tergantung versi Antutu). Apa artinya angka ini buat pengguna awam?

  • Mobile Legends & Free Fire: Anda bisa main di pengaturan grafis 'High' dengan frame rate stabil. Tidak ada cerita stuttering saat sedang ramai skill keluar semua.
  • PUBG Mobile: Lancar di settingan Smooth-Ultra. Gyroscope-nya pun sudah hardware, jadi responsif buat membidik lawan.
  • Genshin Impact: Bisa jalan? Bisa. Nyaman? Tergantung toleransi Anda. Di settingan Lowest 30 FPS, masih playable untuk eksplorasi dan daily commission, tapi jangan harap mulus saat masuk Spiral Abyss.
Foto close-up tangan sedang memegang HP Tecno Pova 4 Pro saat pengujian game Mobile Legends, layar menunjukkan indikator performa '60 FPS STABIL' saat kondisi perang ramai.

Kelemahan Tecno Pova 4Pro yang jarang dibahas reviewer berbayar adalah suhu. Desain bodinya yang plastik dan "agresif" kadang menahan panas jika Anda main non-stop lebih dari 2 jam tanpa fan cooler. Tapi untuk sesi gaming 1 jam, aman terkendali.

Duo Baterai Badak: Tecno Pova Neo 3 dan Neo 2

Jika Pova 4 Pro adalah soal keseimbangan performa dan layar, maka seri Neo adalah soal ketahanan hidup. Kata kunci utama di sini adalah 7.000 mAh. Ya, Anda tidak salah baca.

Tecno Pova Neo 2: Sang Perintis

Tecno Pova Neo2 muncul sebagai solusi bagi ojol (ojek online), kurir, atau pelajar yang malas bawa power bank. Dengan baterai 7.000 mAh, HP ini bisa bertahan 2 hari pemakaian normal. Namun, ada kompromi besar yang harus Anda terima:

  • Layar: Masih HD+ (720p). Agak pecah jika dilihat teliti, tapi hemat daya luar biasa.
  • Charging: Hanya 18W. Mengisi 7.000 mAh dengan 18W itu adalah ujian kesabaran. Butuh waktu hampir 2,5 - 3 jam dari kosong sampai penuh. Saran saya: cas saat tidur.

Tecno Pova Neo 3: Apa Bedanya?

Lalu muncul Tecno Pova Neo 3. Jujur saja, peningkatannya tidak terlalu drastis dari Neo 2. Desain punggungnya berubah menjadi gaya Mecha yang lebih robotik (khas Tecno), dan chipsetnya menggunakan Helio G85. Chipset ini cukup tua, tapi masih relevan untuk tugas harian dan game ringan.

Apakah layak upgrade dari Neo 2 ke Neo 3? Tidak. Tapi jika Anda baru mau beli dan bingung memilih, ambil Tecno Pova Neo 3 karena dukungan software update-nya kemungkinan lebih panjang sedikit dibanding Neo 2.

Catatan Kritis: Jangan beli seri Neo jika Anda mengharapkan kamera bagus. Foto di kondisi rendah cahaya akan banyak noise (bintik-bintik). Seri ini murni untuk daya tahan, bukan fotografi.

HP Tecno Spark: Si Cantik untuk Kaum "Mending Gaya"

Tidak semua orang butuh HP gaming yang bentuknya seperti robot transformer. Di sinilah HP Tecno Spark masuk. Seri Spark (seperti Spark 10 Pro atau Spark 20) menargetkan pasar yang berbeda: mereka yang ingin HP terlihat mahal (mirip iPhone boba 3) tapi harganya miring.

Perbedaan mendasar Spark dengan Pova:

Fitur Tecno Pova Series Tecno Spark Series
Fokus Utama Gaming & Baterai Desain & Selfie
Desain Bodi Agresif, Garis Tajam Elegan, Kaca/Matte
Kamera Depan Biasa Saja (8MP) Lebih Bagus (32MP)
Target User Gamer, Ojol, Power User Pelajar, Konten Kreator Pemula

Jika prioritas Anda adalah membuat konten TikTok atau Instagram Story yang jernih, lupakan Pova dan ambil seri Spark Pro. Namun, jangan kaget jika performa gamingnya sedikit di bawah Pova karena manajemen suhunya lebih mementingkan bodi tipis daripada pembuangan panas.

Realita Pahit Menggunakan HP Tecno (Yang Jarang Dibilang Sales)

Saya harus jujur agar Anda tidak kecewa setelah membeli. Tecno menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga murah bukan karena mereka sedang sedekah, tapi ada yang dikorbankan. Ini yang perlu Anda siapkan mentalnya:

1. HiOS dan Bloatware

Antarmuka Tecno (HiOS) penuh dengan aplikasi bawaan yang tidak penting (*bloatware*) dan iklan. Saat pertama kali menyalakan HP, notifikasi berita tidak jelas atau rekomendasi aplikasi akan membanjiri layar Anda.
Solusi: Luangkan waktu 15 menit pertama untuk uninstall aplikasi sampah dan mematikan notifikasi dari aplikasi sistem yang mengganggu. Setelah bersih, HP-nya enak dipakai kok.

2. Update Software yang "Gaib"

Jangan berharap mendapat update Android sampai 3-4 tahun seperti Samsung. Biasanya, Tecno seri Pova atau Spark hanya dapat 1 kali update Android besar (atau bahkan tidak sama sekali untuk seri termurah), dan beberapa tahun security patch. Anda beli apa yang ada di dalam kotak, itu yang Anda pakai selamanya.

3. Purna Jual (Service Center)

Meskipun Carlcare (service center resmi grup Transsion) sudah banyak tersebar, ketersediaan sparepart untuk model lama kadang butuh inden. Ini berbeda dengan merek sebelah yang sparepart-nya melimpah ruah di konter pinggir jalan.

Tampilan layar antarmuka HiOS pada smartphone Tecno dengan panel notifikasi yang ditarik ke bawah, memperlihatkan berbagai iklan dan aplikasi bloatware bawaan seperti Palm Store dan game instan.

Panduan Memilih: Mana yang Cocok Buat Anda?

Supaya tidak bingung, gunakan panduan skenario berikut:

  • Ambil Tecno Pova 4 Pro jika: Anda cari HP gaming 2 jutaan terbaik (meski harus cari stok lama/bekas berkualitas), butuh layar AMOLED buat nonton film, dan sering main game kompetitif.
  • Ambil Tecno Pova Neo 3 / Neo 2 jika: Anda kurir, ojol, atau orang lapangan yang butuh GPS nyala seharian tanpa colok power bank. Anda tidak peduli layar tajam atau kamera bening, yang penting HP hidup terus.
  • Ambil Tecno Spark jika: Anda butuh HP murah yang tampilannya "wah" buat dibawa nongkrong dan kamera depannya lumayan buat video call atau selfie.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Muncul

1. Min, Tecno Pova 4 Pro masih ada barunya nggak sih?

Jujur susah banget cari yang kondisi baru segel resmi (BNIB) sekarang karena sudah stop produksi. Kalaupun ada di marketplace, hati-hati barang repack (bekas yang dibungkus ulang). Saran saya, cari unit second mulus atau beralih ke seri Pova 5 Pro atau Pova 6 yang lebih baru.

2. HP Tecno Pova Neo 3 katanya berat banget ya?

Iya, kerasa banget. Baterai 7.000 mAh itu berat, Bos. Kalau dipakai tiduran dan jatoh ke muka, lumayan sakit. Bobotnya di atas 200 gram, jadi kalau tangan Anda kecil, mungkin bakal cepet pegal.

3. Mending ambil Pova 4 Pro bekas atau Neo 3 baru?

Kalau tujuannya nge-game: Pova 4 Pro bekas. Chipset G99 + AMOLED jauh lebih enak daripada G85 + IPS di Neo 3. Tapi cek dulu kondisi layarnya, ya. Kalau tujuannya buat kerja lapangan: Neo 3 baru, biar baterainya masih fresh.

4. Antutu Pova 4 sama Pova 5 jauh nggak bedanya?

Nggak jauh. Keduanya pakai basis chipset yang sama (Helio G99). Peningkatannya lebih ke desain dan kecepatan charging. Jadi secara performa mentah saat main game, rasanya 11-12 saja.

5. Kamera HP Tecno burik nggak sih?

Buat standar sosial media orang biasa: Cukup, asal cahayanya terang. Kalau malam atau dalam ruangan redup, ya jangan berharap banyak. Fokus Tecno di harga segini emang performa, bukan kamera.

Kesimpulan: Kunci Ada di Ekspektasi

Membeli HP Tecno, baik itu Tecno Pova 4 Pro, Pova Neo 3, atau seri Spark, adalah tentang manajemen ekspektasi. Anda mendapatkan mesin yang performanya jauh di atas harganya, tapi Anda kehilangan kemewahan di sisi kamera dan kebersihan software.

Jika Anda adalah tipe pengguna pragmatis—yang penting game lancar, baterai awet, dan dompet aman—Tecno adalah pilihan terbaik saat ini. Tapi jika Anda perfeksionis yang menuntut update Android rutin dan hasil foto sekelas flagship, silakan menabung lebih banyak untuk merek lain. Pilihlah alat yang memudahkan hidup Anda, bukan yang sekadar ikut-ikutan tren.

Posting Komentar untuk "Review Jujur HP Tecno Pova & Spark: Masih Layak Jadi Raja Gaming Murah?"