Review Huawei MatePad 11: Masih Raja Tablet Android di 2025?

Review Huawei MatePad 11: Masih Raja Tablet Android atau Sudah Usang di 2025?

Kalau Anda sedang mencari tablet di tahun 2025 dengan bujet menengah tapi rasa flagship, nama Huawei MatePad 11 pasti muncul di pencarian teratas. Sejak varian pertamanya (model 2021) hingga versi refresh terbaru, tablet ini menjadi anomali di pasar Indonesia. Spesifikasinya seringkali "menginjak-injak" harga kompetitor, tapi ada satu gajah besar di dalam ruangan yang selalu jadi perdebatan: Google Mobile Services.

Saya sudah menggunakan berbagai varian MatePad selama lebih dari setahun untuk menggantikan laptop saat dinas luar kota. Artikel ini bukan sekadar pembacaan lembar spesifikasi. Ini adalah pandangan jujur tentang apakah harga Huawei MatePad 11 yang makin terjangkau sepadan dengan "keribetan" yang harus Anda hadapi tanpa Play Store resmi.

Apakah ini tablet impian mahasiswa dan pekerja kreatif, atau justru mimpi buruk produktivitas? Mari kita bedah.

Tampilan satu set lengkap tablet Huawei MatePad 11 warna matte grey dengan keyboard magnetik dan stylus M-Pencil gen 2 di atas meja kerja kayu

Desain dan Layar: Standar Emas di Kelas Menengah

Jujur saja, memegang Huawei Tablet MatePad 11 memberikan kesan solid yang jarang ditemukan di tablet Android rentang harga 5-6 jutaan. Tidak ada bagian bodi yang terasa kopong atau ringkih.

Layar IPS LCD 10.95 inci dengan refresh rate 120Hz adalah alasan utama kenapa tablet ini masih diburu. Di tahun 2025, banyak tablet murah yang mengklaim 90Hz atau 120Hz, tapi implementasinya sering stuttering (patah-patah) karena prosesornya tidak kuat mengangkat UI-nya sendiri. Di MatePad 11, animasi HarmonyOS berjalan sangat mulus. Saturasi warnanya sudah mendukung gamut DCI-P3, yang artinya bagi desainer grafis atau fotografer, warna yang Anda lihat di layar cukup akurat untuk kebutuhan cetak atau web.

Masalah "Licin" pada Layar

Foto makro ujung stylus M-Pencil menyentuh permukaan layar kaca Huawei MatePad 11 yang licin dan memantulkan cahaya

Satu hal yang sering luput dari review adalah tekstur layar. Kaca depan MatePad 11 (varian non-PaperMatte) sangat licin. Jika Anda berniat menggunakannya untuk ilustrasi digital menggunakan M-Pencil, rasanya seperti menggesekkan plastik keras di atas kaca jendela. Tidak ada friksi.

Solusi praktis: Anda wajib membeli screen protector tipe matte atau paper-like. Ini akan sedikit menurunkan ketajaman layar (terlihat sedikit berpasir), tapi feel menulisnya akan meningkat drastis, hampir mendekati pengalaman menulis di kertas.

Dapur Pacu: Snapdragon 865 di 2025, Masih Kuat?

Mungkin Anda bertanya, "Kenapa harus beli tablet dengan chipset keluaran beberapa tahun lalu?"

Di sinilah letak kecerdasan (atau keterpaksaan) Huawei. Spesifikasi Huawei MatePad 11 yang menggunakan Snapdragon 865 (atau 870 pada varian refresh) sebenarnya adalah overkill untuk tablet di kelas harganya. Chipset ini adalah mantan flagship. Stabilitas performanya jauh di atas chipset mid-range modern seperti Helio G99 atau Snapdragon 695 yang sering dipakai kompetitor.

Saya mencoba melakukan rendering video 1080p berdurasi 10 menit di CapCut. Hasilnya? Stabil, tidak throttling (penurunan performa karena panas), dan timeline video bisa digeser tanpa lag.

Jika Anda membandingkannya dengan tablet high-end murni, tentu masih kalah kencang. Untuk perbandingan performa kelas atas yang sesungguhnya, Anda bisa melihat ulasan kami tentang iPad Pro M2, namun ingat, harganya bisa tiga kali lipat dari MatePad ini.

Hidup Tanpa Google: Mitos vs Fakta Lapangan

Ini adalah bagian terpenting. Jangan beli Huawei Mate Pad 11 sebelum Anda paham konsekuensinya.

Apakah Anda bisa menginstal YouTube, Maps, Gmail? Bisa.
Apakah cara kerjanya sama persis dengan Android biasa? Tidak.

Huawei mengandalkan Gbox atau Gspace—semacam emulator untuk menjalankan aplikasi Google. Di tahun 2025, Gbox sudah jauh lebih stabil, tapi masalah utamanya bukan pada instalasi aplikasi, melainkan pada notifikasi dan integrasi background.

  • WhatsApp: Jika Anda menginstal WA via Gbox, terkadang notifikasi pesan baru masuk saat Anda membuka aplikasinya saja. Solusinya adalah menginstal WA versi native (apk) tanpa lewat Gbox, tapi riwayat chat Google Drive tidak bisa di-restore dengan mudah.
  • Game: Beberapa game yang mewajibkan Google Play Games untuk login akan mengalami masalah. Anda harus login via Facebook atau ID in-game.
  • Aplikasi Bank: Ini area abu-abu. BCA Mobile dan Livin by Mandiri umumnya berjalan lancar, tapi aplikasi bank digital baru yang sistem keamanannya mendeteksi "lingkungan OS yang dimodifikasi" seringkali menolak dibuka di Huawei.

Singkatnya, tablet ini menuntut penggunanya untuk "sedikit pintar". Kalau Anda tipe pengguna yang maunya "beli, nyalakan, pakai", mungkin Anda perlu melihat alternatif lain di daftar panduan tablet terbaik 2025 kami.

Produktivitas: PC-Level WPS Office

Salah satu nilai jual utama Huawei MatePad 11 2021 dan penerusnya adalah "PC-Level WPS Office". Apakah ini cuma gimmick?

Ternyata tidak. Tampilan WPS Office di tablet ini benar-benar seperti Microsoft Office di laptop Windows. Anda mendapatkan tab di bagian atas, menu bar yang lengkap, dan kemampuan membuka banyak dokumen sekaligus (multi-window). Ini beda jauh dengan aplikasi Office di iPad atau Android biasa yang fiturnya dipangkas (versi mobile).

Bagi mahasiswa yang menyusun skripsi atau pekerja yang harus mengedit Pivot Table di Excel, fitur ini adalah penyelamat hidup. Ditambah dengan keyboard cover yang *tactile* (meski agak sempit), tablet ini bisa menggantikan laptop untuk tugas mengetik ringan hingga menengah.

Demonstrasi fitur multitasking split-screen pada Huawei MatePad 11 menjalankan aplikasi WPS Office PC Level dan browser secara bersamaan

Varian Pro dan Kebingungan Naming

Saat mencari harga Huawei Mate Pad 11, Anda mungkin bingung dengan banyaknya varian. Ada MatePad 11, MatePad 11 PaperMatte, hingga seri Huawei MatePad 11 Pro (sering tertukar dengan MatePad Pro 11 inci).

Sederhananya:

  1. MatePad 11 (2021/2023): Varian standar, layar IPS bening, paling worth it secara harga.
  2. MatePad 11 PaperMatte: Spesifikasi sama, tapi layar memiliki lapisan nano-etched yang anti-silau dan bertekstur kertas. Cocok untuk pembaca buku digital dan ilustrator, tapi kurang tajam untuk nonton film.
  3. MatePad Pro 11: Seri flagship dengan layar OLED dan bodi lebih tipis. Harganya jauh lebih mahal dan masuk segmen premium.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Berapa harga Huawei MatePad 11 sekarang?

Di pasar Indonesia tahun 2025, harga Huawei MatePad 11 kondisi baru (stok lama atau refresh) berkisar antara Rp 5.500.000 hingga Rp 6.000.000 lengkap dengan keyboard. Untuk unit bekas (second) yang masih mulus, harganya sangat menggiurkan di angka Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000.

2. Apakah bisa dipakai untuk Zoom atau Google Meet?

Bisa. Kamera depannya posisinya *landscape* (di tengah sisi panjang), jadi mata Anda terlihat natural saat rapat online. Aplikasi Zoom dan Meet berjalan lancar, dan kualitas mikrofonnya sangat baik dalam meredam kebisingan (noise cancelling).

3. Bagaimana dengan daya tahan baterai?

Baterai 7250 mAh-nya cukup standar. Untuk penggunaan mengetik dan browsing, bisa bertahan 8-10 jam. Namun, jika dipaksa main Genshin Impact di 60fps, baterai akan terkuras dalam 3-4 jam. Charging 22.5W bawaan terasa agak lambat di 2025 (butuh waktu sekitar 2 jam untuk penuh).

4. Apakah Huawei MatePad 11Pro lebih baik?

Jika Anda mengejar layar OLED untuk menonton film dengan warna hitam pekat, ya. Tapi untuk produktivitas kerja, MatePad 11 biasa sudah mencukupi 90% kebutuhan pengguna dengan harga yang jauh lebih masuk akal.

Kesimpulan: Untuk Siapa Tablet Ini?

Huawei MatePad 11 adalah bukti bahwa *hardware* yang brilian bisa bertahan lama meski ada hambatan di sisi *software*. Tablet ini SANGAT DIREKOMENDASIKAN untuk:

  • Ilustrator digital pemula (stylus murah dengan performa Wacom cintiq level pemula).
  • Mahasiswa yang butuh perangkat mengetik ringan, baca jurnal, dan hiburan.
  • Pengguna yang paham teknologi dan tidak keberatan mengutak-atik pengaturan (sideload APK).

Namun, tablet ini TIDAK DISARANKAN jika:

  • Hidup Anda bergantung 100% pada ekosistem Google (Google Docs kolaboratif real-time, Google Classroom yang intens).
  • Anda membelikan tablet ini untuk orang tua yang gaptek (mereka akan bingung saat Play Store tidak ada).

Pada akhirnya, Huawei MatePad 11 menawarkan kemewahan kelas atas dengan harga kelas menengah, asalkan Anda rela membayar "pajak"-nya dengan sedikit usaha adaptasi software.

Posting Komentar untuk "Review Huawei MatePad 11: Masih Raja Tablet Android di 2025?"