Panduan Tablet 2025: Pilihan Terbaik dari Samsung, Apple, dan Huawei
Pendahuluan
Pasar tablet di 2025 sudah jauh berubah dibanding beberapa tahun lalu. Sekarang pilihannya bukan cuma soal siapa yang paling kencang. Tablet harus bisa menyelesaikan banyak hal sekaligus: dipakai kerja, belajar, nonton, gambar, dan bahkan jadi pengganti laptop. Masalahnya, artikel-artikel di internet sering cuma menampilkan spesifikasi tanpa menjelaskan dampak nyatanya ke penggunaan harian.
Panduan ini dibuat untuk menutup semua celah itu. Kita bahas perangkat populer seperti Samsung Galaxy Tab S6 Lite, Tab S7 FE, Tab A8, iPad Pro M2, Huawei MatePad, hingga perangkat khusus gambar seperti Huion Kamvas 13. Fokusnya bukan sekadar angka, tetapi bagaimana rasanya dipakai sehari-hari di Indonesia.
1. Kualitas Layar dan Pengalaman Visual
Tablet hidup matinya ada di layar. Di 2025, standar minimal layar tablet adalah resolusi Full HD. Namun kualitas sebenarnya baru terasa kalau panelnya bagus, kecerahan cukup, dan warna stabil ketika dipandang dari berbagai sudut.
Samsung Galaxy Tab S6 Lite
Panelnya masih TFT, bukan AMOLED. Warnanya lebih pudar, dan tingkat kecerahan pas-pasan untuk penggunaan outdoor. Buat Netflix dan komik masih oke, tapi untuk editing foto warnanya kurang presisi.
Samsung Galaxy Tab S7 FE
Layar besar 12.4 inci membuat pengalaman multimedia lebih immersive. Panelnya masih TFT, tetapi kualitasnya lebih baik dibanding S6 Lite. Buat gambar dan multitasking jauh lebih lega.
iPad Pro M2
Display XDR dengan refresh rate 120Hz adalah liga berbeda. Kecerahannya stabil bahkan di kafe yang silau. Warna akurat, ideal untuk fotografer dan ilustrator yang bekerja dengan standar warna ketat.
Huawei MatePad 11/Pro
MatePad punya layar yang tajam dan bersih, refresh rate tinggi, dan respons sentuhan sangat baik. Tanpa Google, pengalaman menonton dan produktivitas memang agak kebentur, tetapi kualitas layarnya sendiri bagus.
2. Performa: Jangan Tergiur Angka Chipset
Banyak yang menilai performa tablet dari “angka” chipset saja. Padahal yang penting adalah konsistensi performa setelah 2–3 jam dipakai. Misalnya, Tab S6 Lite pakai Exynos 9611. Di atas kertas tidak buruk, tetapi setelah digunakan multitasking, performanya mulai menurun.
Tab S6 Lite
Untuk Zoom, browsing, note-taking, dan video ringan masih aman. Tapi begitu buka aplikasi menulis sambil split screen dengan YouTube, rasanya mulai menyeret. Kalau kebutuhanmu simpel, tablet ini cukup. Kalau butuh tenaga, lewatkan saja.
Tab S7 FE
Snapdragon 778G memberi dorongan nyata. Multitasking terasa lebih bebas, apalagi dengan layar gede. Kalau kamu butuh tablet untuk kerja ringan seperti mengetik, presentasi, dan meeting, ini salah satu pilihan paling seimbang.
iPad Pro M2
Tenaganya pertama-tama terasa tidak penting, sampai kamu melakukan hal seperti editing video 4K, menggambar layer berat di Procreate, atau menjalankan aplikasi pro. Di momen seperti ini, baru sadar bahwa iPad Pro memang beda level.
Huawei MatePad
Chipset Snapdragon 865/870 pada beberapa model MatePad memberikan performa stabil. Cocok buat belajar dan produktivitas. Masalahnya tetap sama: ekosistem aplikasi tidak selengkap Android atau iPadOS.
3. Pengalaman Stylus: S Pen vs Apple Pencil vs M-Pencil
Bagian ini sering dilewatkan artikel lain, padahal buat banyak orang stylus adalah alasan utama membeli tablet.
S Pen (Tab S6 Lite & Tab S7 FE)
Keunggulannya jelas: gratis. Latensinya cukup rendah untuk catatan cepat, menulis jurnal, dan sketsa ringan. Namun untuk ilustrasi profesional, respons pressure-nya belum sehalus Apple Pencil.
Apple Pencil (iPad Pro)
Tidak ada stylus lain yang mendekati pengalaman menulis dan menggambar se-precise Apple Pencil. Latency rendah, respons tilt konsisten, dan rasanya seperti menulis di kertas halus.
Huion Kamvas 13
Huion ini beda kategori. Ia pen display, bukan tablet mandiri. Artinya harus tersambung laptop. Sensasi menulisnya jauh lebih alami, terutama untuk ilustrator: tekanan, presisi, dan akurasi garis sangat stabil.
4. Baterai: Berapa Lama Bertahan di Penggunaan Nyata?
Standar baterai tablet sekarang sekitar 7000–10000 mAh. Tapi angka ini tidak berarti apa-apa sebelum diuji pada aktivitas sehari-hari.
- Tab S6 Lite: 6–7 jam pemakaian campur (Zoom + video + browsing).
- Tab S7 FE: 8–10 jam dengan kondisi serupa.
- iPad Pro M2: 10–12 jam berkat efisiensi chipset Apple.
- MatePad: 8–11 jam tergantung intensitas refresh rate.
Kalau kamu sering meeting online atau kelas daring, performa baterai ini sangat menentukan.
5. Kamera: Bukan Untuk Foto Aesthetic, Tapi…
Nyaris tidak ada orang membeli tablet untuk foto estetik, tetapi kamera tablet dipakai untuk hal penting: scan dokumen.
- Tab S6 Lite & A8: scan oke, tapi detail sering patah di ujung dokumen.
- S7 FE: lebih stabil, hasil lebih tajam.
- iPad Pro: autofocus cepat, hasilnya seperti scanner portable premium.
- MatePad: cukup untuk keperluan admin.
6. Ekosistem & Software: Faktor Paling Diabaikan
Pengalaman memakai tablet sangat ditentukan sistem operasinya.
Samsung (One UI + DeX)
DeX itu berguna kalau kamu sering kerja berbasis dokumen: Word, Excel, Presentasi. Sangat mirip laptop ringan. Untuk mahasiswa dan freelancer, ini fitur yang benar-benar membantu.
Apple (iPadOS)
Ekosistem aplikasi kreatifnya tidak tertandingi. Jika pekerjaanmu berkaitan dengan visual, iPadOS lebih matang.
Huawei (HarmonyOS)
Lancar, rapi, dan stabil. Namun tanpa Google, beberapa aplikasi akademik, kantor, dan hiburan jadi tidak semulus kompetitor. Masih bisa dipakai, tetapi penuh workaround.
7. Tablet Terbaik untuk Setiap Kebutuhan
Untuk Pelajar & Catatan Cepat
- Tab S6 Lite: murah, stylus gratis, cukup untuk belajar.
- MatePad 11: layar mulus, cocok untuk note-taking intensif.
Untuk Kerja Remote & Produktivitas
- Tab S7 FE: layar lega + DeX sangat membantu.
- iPad Air/Pro: aplikasi kantor lebih stabil.
Untuk Desain & Ilustrasi
- iPad Pro M2: tidak ada saingan.
- Huion Kamvas 13: terbaik kalau kamu sudah punya laptop.
Untuk Hiburan & Keluarga
- Tab A8: murah meriah, cocok untuk Netflix dan game ringan.
8. Tabel Ringkas Perbandingan
| Model | Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|---|
| Tab S6 Lite | Stylus gratis, ringan, cocok pelajar | Chipset lemah untuk multitasking berat |
| Tab S7 FE | Layar besar, performa stabil, cocok kerja | Panel bukan AMOLED |
| iPad Pro M2 | Layar terbaik, performa tinggi, pencipta konten | Harga sangat tinggi |
| Tab A8 | Murah dan simpel | Lambat untuk aplikasi berat |
| Huawei MatePad | Layar bagus, performa stabil | Tanpa Google |
| Huion Kamvas 13 | Akurat untuk ilustrasi | Harus tersambung laptop |
FAQ
Apakah Tab S6 Lite masih layak dibeli di 2025?
Layak untuk pelajar dan pemakaian ringan. Untuk multitasking berat, kurang optimal.
Apakah Tab A8 cocok untuk belajar online?
Cocok, asalkan tidak dipakai untuk banyak aplikasi terbuka sekaligus.
Apa pilihan terbaik untuk kuliah desain?
iPad Pro tetap nomor satu. Alternatifnya: Huion Kamvas + laptop.
Apakah Huawei MatePad masih worth tanpa Google?
Worth kalau kebutuhan aplikasi kamu sederhana. Jika bergantung pada aplikasi Google Workspace, akan terasa terbatas.
Kesimpulan
Tidak ada tablet yang sempurna untuk semua orang. Yang ada adalah tablet yang paling cocok untuk kebutuhan tertentu. Tab S6 Lite dan MatePad cocok sebagai perangkat belajar terjangkau. Tab S7 FE memberi keseimbangan performa dan produktivitas. iPad Pro M2 adalah standar emas untuk kreator. Tab A8 menjadi pilihan paling murah untuk hiburan keluarga. Sementara Huion Kamvas 13 adalah opsi terbaik untuk ilustrator yang sudah punya laptop.
Dengan memahami karakter tiap tablet secara nyata, kamu bisa memilih perangkat yang benar-benar sesuai, bukan cuma mengikuti label spesifikasi di brosur.



Posting Komentar untuk "Panduan Tablet 2025: Pilihan Terbaik dari Samsung, Apple, dan Huawei"
Posting Komentar