Samsung Galaxy Z Trifold: HP Lipat 3 Terbaru 2025

Samsung Galaxy Z Trifold: Raja Terakhir HP Samsung yang Bisa Dilipat Tiga

Kalau ngomongin inovasi smartphone, rasanya Samsung selalu punya cara sendiri buat bikin kita terkejut. Kali ini bukan soal layar yang makin gede atau kamera yang makin banyak mata—tapi HP yang bisa dilipat sampai tiga kali. Namanya Samsung Galaxy Z Trifold, dan ini bukan cuma gimmick.

Dari berbagai review hands-on yang beredar, termasuk sesi eksklusif di kantor Samsung Indonesia, respons para tech reviewer cukup konsisten: skeptisisme awal langsung berubah setelah melihat implementasi nyatanya. Yang paling menarik dari desain Samsung ini adalah pendekatan mereka terhadap durabilitas—layar bagian luar menggunakan material keras (Gorilla Glass Victus Ceramic 2) yang tahan benturan, sementara layar fleksibel tetap aman tersembunyi di dalam lipatan. Jadi ini bukan layar lembut yang gampang penyok seperti yang banyak orang khawatirkan.

Samsung Galaxy Z Trifold dalam kondisi terbuka penuh dengan layar 10 inci
Galaxy Z Trifold saat dibuka penuh jadi tablet 10 inci—gede banget buat produktivitas

Kenapa Samsung Bikin HP Lipat Tiga? Ini Bukan yang Pertama Kok

Sebelum kita terlalu excited, perlu diluruskan dulu: Samsung Galaxy Z Trifold ini bukan HP lipat tiga pertama di dunia. Huawei udah lebih dulu ngeluarin Mate XT sekitar setengah tahun sebelumnya. Tapi ya namanya juga kompetisi teknologi—yang penting bukan siapa duluan, tapi siapa yang bikin konsepnya lebih masuk akal buat kita pakai.

Dan di sinilah Samsung main aman sekaligus cerdas. Mereka nggak cuma copas desain Huawei terus kasih logo Samsung. Cara lipat, material layar, bahkan software-nya beda total. Kalau Huawei fokus ke fleksibilitas maksimal (bisa mode 1-2-3 layar sekaligus), Samsung lebih fokus ke daya tahan dan keamanan layar.

Perbedaan Utama: Cara Lipat yang Beda Filosofi

Ini yang bikin menarik. Huawei Mate XT pakai sistem lipat zigzag—semua layarnya ada di satu sisi depan, belakangnya cuma back cover biasa. Kalau dilipat, bentuknya kayak huruf N atau Z tergantung cara kita lihat. Enak sih, karena kita bisa pakai mode:

  • 1 layar → HP biasa
  • 2 layar → kayak tablet kecil
  • 3 layar → tablet penuh

Tapi masalahnya? Layarnya rawan lecet. Karena semua sisinya harus fleksibel, materialnya jadi lembut banget. Terutama di sudut lipatan yang cuma dilindungi casing bawaan Huawei—kalau casingnya copot atau rusak, ya sudah, siap-siap nangis kalau layarnya kena benturan.

Perbandingan desain lipatan Samsung Trifold dan Huawei Mate XT
Beda filosofi desain: Samsung (kiri) pakai sistem U, Huawei (kanan) pakai sistem Z

Solusi Samsung: Layar Keras di Luar, Lembut di Dalam

Nah, Samsung punya pendekatan beda. Mereka bikin 4 layar, bukan 3. Wait, kok 4? Kan namanya Trifold?

Begini pembagiannya:

  1. 1 layar keras di luar – pakai Gorilla Glass Victus Ceramic 2, sama kerasnya kayak layar Samsung Galaxy S26 atau flagship batangan lainnya
  2. 3 layar lembut di dalam – ini yang fleksibel, tapi aman tersembunyi di balik engsel

Jadi pas HP-nya ditutup, yang kita sentuh dan pegang itu layar keras. Berdasarkan demo yang ditunjukkan, layar ini bisa menahan tekanan kuat, scroll agresif, bahkan ketukan berulang tanpa masalah—tingkat ketahanan yang setara dengan flagship bar biasa. Ini penting banget kalau lo tipe orang yang males ribet dengan perawatan ekstra atau sering ceroboh dalam penggunaan sehari-hari.

Cara Buka Tutup yang "Kaku" Tapi Justru Lebih Aman

Kalau Huawei bisa ditarik lurus kayak pegas, Samsung punya aturan ketat: harus step-by-step sesuai urutan. Dari bagian belakang dulu, baru yang depan. Nggak bisa dibalik-balik.

Pas dilipat semua, bentuknya kayak huruf U (atau N kecil kalau maksa). Dan yang unik, kalau kita salah urutan nutupnya, sistem HP akan menolak. Layarnya muncul peringatan, dan HP-nya getar kenceng sebagai tanda harus stop. Desainnya memang dirancang begitu supaya engselnya nggak rusak karena kesalahan prosedur.

Kenapa kok kaku banget? Karena engsel kiri udah dirancang serapat mungkin, dan engsel kanan dikasih ruang lebih biar bisa "meluk" layar dengan cerat. Hasilnya pas ditutup, nggak ada rongga—lebih efisien dan lebih aman dari debu atau kotoran yang nyempil.

Apakah Ini Masalah atau Justru Keunggulan?

Jujur, ini trade-off. Kalau lo tipe yang suka fleksibilitas maksimal dan pengen bisa pakai mode 2 layar (kayak Z Fold biasa yang kotak gitu), Samsung Trifold ini nggak bisa. Lo cuma punya 2 pilihan:

  • Mode 1 layar (6,5 inci) – HP biasa
  • Mode 3 layar penuh (10 inci) – tablet

Nggak ada mode tengah-tengah. Tapi ya kalau dipikir lagi, seberapa sering sih kita pakai mode "setengah buka" di HP lipat? Biasanya kan ujung-ujungnya buka penuh atau tutup penuh. Jadi buat kebanyakan orang, ini sebenarnya bukan masalah besar.

Ketebalan Samsung Trifold saat dilipat penuh
Tebalnya 12,9 mm saat dilipat—lebih tipis dari Z Fold generasi awal

Desain dan Build Quality: Bongsor tapi Tetep Premium

Pas pertama kali pegang, reaksi pertama pasti: "wah, tebel ya". Iya, Samsung Trifold ini tebalnya 12,9 mm kalau dilipat penuh. Bandingkan sama Samsung Galaxy S23 atau S25 Ultra yang cuma 8,2 mm.

Tapi kalau kita bandingkan dengan HP foldable generasi awal kayak Z Fold 4 atau Z Fold 5, Trifold ini malah lebih tipis. Padahal punya layar lebih banyak. Gimana caranya? Samsung nge-press ketebalan tiap sisi jadi cuma sekitar 4 mm-an (ada yang 3,9 mm, 4 mm, 4,2 mm). Jadi total tebelnya tetep enak dipegang.

Material Nggak Main-Main

Meskipun HP lipat, material yang dipilih tetep premium:

Komponen Material
Frame Aluminium
Engsel Titanium
Back Cover Ceramic Fiber Glass
Layar Luar Gorilla Glass Victus Ceramic 2

Bobotnya 309 gram. Kalau dibanding HP biasa, iya ini berat. Tapi kalau dibanding tablet yang ukuran layarnya mirip (10 inci), ini sangat enteng—cuma setengahnya dari tablet rata-rata yang 500-600 gram.

Jadi tergantung lo mau liat dari sudut pandang mana. Kalau bandinginnya sama HP, ya berat. Kalau bandinginnya sama tablet, ya enteng banget. Kalau nggak mau pusing, ya jangan dibanding-bandingin—cukup kagumi aja ada barang yang bentuknya kayak HP normal tapi bisa berubah jadi tablet.

Software yang Bikin Trifold Ini Beneran Berguna

Layar gede itu percuma kalau software-nya nggak bisa maksimalin potensinya. Dan ini yang menarik dari Samsung Trifold: built-in Samsung DeX.

Buat yang belum tau, Samsung DeX itu UI yang cara pakainya udah kayak laptop atau komputer. Biasanya cuma ada di tablet Samsung yang layarnya gede, atau di HP Samsung yang dikonekkan ke monitor eksternal. Nah di Trifold ini, karena layarnya udah 10 inci, DeX bisa langsung aktif tanpa perlu monitor tambahan.

Samsung DeX aktif di Galaxy Z Trifold
Mode DeX langsung di HP—kerja kayak pakai laptop mini

Pengalaman Pakai DeX di Trifold

Begitu layar dibuka penuh, kita bisa langsung kontrol pakai touchscreen atau konek ke keyboard Bluetooth dan mouse. Langsung jadi tempat kerja ala-ala laptop. Beberapa skenario yang menurut saya realistis:

  • Ngetik dokumen panjang: Pakai mode portrait biar dokumennya keliatan panjang, enak buat editing
  • Multitasking berat: Mode landscape, buka 3 aplikasi sekaligus—misalnya Google Docs, Chrome buat riset, dan WhatsApp buat koordinasi tim
  • Presentasi dadakan: Layar 10 inci cukup buat presentasi ke 2-3 orang tanpa perlu proyektor
  • Edit foto/video ringan: Layar gede bikin timeline dan preview lebih jelas

Yang paling penting: begitu selesai kerja, Trifold bisa dilipet lagi jadi HP biasa. Tanpa perlu khawatir layar lipetannya gampang bolong karena udah dilindungi dengan baik oleh desain engsel yang aman.

Spesifikasi Teknis: Gak Kalah dari Flagship Biasa

Meskipun fokus ke inovasi layar, Samsung nggak pelit di urusan spesifikasi. Ini spek lengkapnya:

Spesifikasi Detail
Prosesor Snapdragon 8 Elite
RAM 16GB
Storage 512GB
Kamera Utama 200MP
Ultrawide 12MP
Telephoto 10MP (3x optical zoom)
Baterai 5600 mAh
Charging 45W (charger included)
Waterproof IP48

Spesifikasinya kurang lebih mirip sama Galaxy Z Fold 7, jadi performa buat gaming, editing, atau multitasking berat juga nggak ada masalah. Dan yang bikin seneng: charger 45W udah include di dalam box, plus dapat casing dan screen protector segala. Jarang-jarang Samsung segenerousnya ini.

Apakah Galaxy Z Trifold Bakal Masuk Indonesia?

Ini pertanyaan sejuta umat. Sampai sekarang, Samsung Trifold baru resmi diluncurkan di 5 negara: Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Uni Emirat Arab, dan satu lagi yang saya lupa (kemungkinan Jepang atau Hong Kong). Bahkan di Singapura pun, katanya cuma member VVIP Samsung yang bisa beli.

Kalau ditanya apakah bakal masuk Indonesia? Belum ada kepastian. Beda sama Huawei yang berani jual Mate XT resmi di Indonesia (meskipun harganya bikin pingsan), Samsung masih wait and see kayaknya. Mungkin mereka lihat dulu respons pasar di negara-negara yang sudah dapat, baru decide mau expand atau nggak.

Kalau Mau Beli Sekarang Gimana?

Kalau lo nggak sabar dan punya budget, ya jalan satu-satunya: beli dari Korea atau Singapura. Entah lo ke sana langsung, atau titip temen yang punya koneksi. Harganya sendiri belum ada yang bocor secara resmi, tapi prediksi saya bakal di range 40-50 juta rupiah (atau bahkan lebih) kalau masuk Indonesia resmi.

Tapi serius, buat yang mau beli sekarang: pastikan lo beneran butuh dan siap sama risiko garansi internasional. Ini produk generasi pertama, dan kita tau lah track record produk Samsung generasi pertama kadang masih ada bug di sana-sini.

Isi paket penjualan Samsung Galaxy Z Trifold
Dapet charger, casing, dan screen protector—paket lengkap buat harga puluhan juta

Kesan Akhir: Ini Bukan Cuma Simbol Status

Kalau Huawei Mate XT lebih ke arah simbol kemewahan dan fleksibilitas maksimal, Samsung Galaxy Z Trifold ini terasa lebih ke arah praktikalitas. Dari sistem buka tutup yang lebih aman, material layar yang lebih tahan banting, sampai software DeX yang beneran bikin layar 10 inci jadi berguna buat produktivitas nyata.

Apakah ini HP lipat tiga terbaik yang pernah ada? Tergantung kebutuhan lo. Kalau lo butuh fleksibilitas mode layar (1-2-3 sekaligus), Huawei masih unggul. Tapi kalau lo butuh HP yang bisa jadi tablet kapan aja tanpa takut layarnya cepet rusak, Samsung Trifold ini jawaban yang lebih masuk akal.

Dan yang paling penting: ini baru generasi pertama dari Samsung di kategori trifold. Bayangin aja, Z Fold pertama dulu gimana jelek dan bugnya, sekarang Z Fold 7 udah semature apa. Kalau Trifold generasi pertama aja udah sekeren ini, gimana generasi ke-2 atau ke-3 nanti?

Satu hal yang pasti: Samsung nggak main-main di segmen ini. Mereka udah 7-8 tahun serius di foldable, dan pengalaman itu keliatan banget di produk ini.

FAQ tentang Samsung Galaxy Z Trifold

Apakah Samsung Galaxy Z Trifold sudah dijual resmi di Indonesia?

Belum. Sampai Desember 2025, Samsung Trifold baru resmi dijual di 5 negara: Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Uni Emirat Arab, dan satu negara lagi. Belum ada pengumuman resmi apakah akan masuk Indonesia.

Berapa harga Samsung Galaxy Z Trifold?

Harga resmi belum diumumkan untuk Indonesia. Prediksi berkisar antara 40-50 juta rupiah atau lebih, mengingat ini adalah teknologi flagship dengan inovasi layar lipat tiga.

Apa perbedaan utama Samsung Trifold dengan Huawei Mate XT?

Samsung Trifold menggunakan layar keras (Gorilla Glass) di bagian luar untuk proteksi lebih baik, sementara Huawei Mate XT semua layarnya lembut/fleksibel. Samsung juga hanya punya 2 mode layar (1 atau 3), sedangkan Huawei bisa 1-2-3 mode sekaligus.

Apakah layar Samsung Trifold mudah rusak?

Layar luar menggunakan Gorilla Glass Victus Ceramic 2 yang sangat keras dan tahan benturan. Layar dalam (yang fleksibel) terlindung dengan baik saat HP dilipat, sehingga lebih aman dibanding desain trifold lain yang semua layarnya terbuka.

Apa saja keunggulan Samsung DeX di Trifold?

Samsung DeX built-in memungkinkan Trifold digunakan seperti laptop/komputer tanpa perlu monitor eksternal. Bisa multitasking dengan 3+ aplikasi sekaligus, support keyboard dan mouse Bluetooth, dan sangat cocok untuk produktivitas mobile.

Berapa berat dan tebal Samsung Galaxy Z Trifold?

Beratnya 309 gram dan tebal 12,9 mm saat dilipat penuh. Lebih berat dari HP biasa tapi jauh lebih ringan dari tablet dengan ukuran layar serupa (10 inci) yang biasanya 500-600 gram.

Kesimpulan: Layak Ditunggu (atau Diburu)?

Samsung Galaxy Z Trifold adalah bukti kalau inovasi smartphone belum mati. Di tengah era di mana kebanyakan HP flagship cuma beda tipis satu sama lain, Trifold ini menawarkan sesuatu yang beneran baru—dan yang penting, beneran berguna.

Sistem engsel yang pintar, layar keras di luar, software DeX yang powerful, dan spesifikasi yang nggak kompromi bikin ini bukan sekadar mainan mahal. Ini adalah alat kerja yang serius, dibungkus dalam bentuk yang futuristik.

Apakah worth it buat dibeli sekarang? Kalau lo punya budget unlimited dan suka jadi early adopter, kenapa nggak. Tapi buat mayoritas orang, menurut saya lebih bijak nunggu:

  • Generasi kedua yang pasti lebih refined
  • Harga yang (semoga) lebih masuk akal
  • Ketersediaan resmi di Indonesia dengan garansi jelas

Yang jelas, Samsung udah membuktikan kalau mereka serius di segment foldable. Dan kalau tren ini terus berkembang, bukan nggak mungkin 5-10 tahun lagi, HP lipat tiga jadi hal yang normal kayak notch atau punch-hole sekarang.

Sampai jumpa di review gadget berikutnya!

Posting Komentar untuk "Samsung Galaxy Z Trifold: HP Lipat 3 Terbaru 2025"