Panduan Lengkap Memakai Windy untuk Cek Cuaca Akurat

Logo aplikasi Windy versi 3D dengan simbol lingkaran merah dan huruf bergaya angin yang dimodifikasi, digunakan sebagai gambar header artikel.

Apa Itu Windy dan Kenapa Penting Buat Pengguna di Indonesia

Windy sering bikin orang bingung pertama kali pakai: tampilannya penuh warna, menunya banyak, dan tiap tombol seolah punya dunia sendiri. Padahal kalau sudah paham alurnya, Windy ini bisa jadi aplikasi paling akurat untuk memantau hujan dan angin di Indonesia, terutama wilayah Jabodetabek yang cuacanya gampang berubah.


1. Kenalan dengan Menu Utama Windy

Tampilan menu lengkap berbagai lapisan cuaca di aplikasi Windy, termasuk radar hujan, satelit, angin, awan, ombak, kualitas udara, dan fitur pemantauan cuaca lainnya.


Kalau lu buka panel kiri seperti screenshot diatas, urutannya kira-kira begini:

  • Radar cuaca
  • Satelit
  • Angin
  • Hujan, guntur
  • Suhu
  • Pelacak badai
  • Berawan
  • Ombak
  • Akumulasi hujan
  • Hujan badai
  • Kualitas udara (Air quality index)
  • Salju baru
  • Awan rendah
  • Basis awan
  • Gelombang besar
  • Jarak pandang
  • Embusan angin
  • Arus
  • Jenis presipitasi
  • Peta panas kota
  • Akumulasi angin

Lu nggak perlu pusing semua. Bagi pengguna umum (termasuk ojol dan pekerja lapangan), cukup kuasai 5 lapisan utama berikut:

  1. Radar cuaca
  2. Hujan, guntur
  3. Berawan
  4. Angin
  5. Suhu

Kelima lapisan ini sudah cukup buat baca cuaca dengan presisi.


2. Cara Seting Windy Biar Data Mudah Dibaca

Menu pengaturan Windy yang menampilkan pilihan satuan angin, suhu, hujan, tekanan udara, jarak, radar cuaca, dan pengaturan animasi angin.


Masuk ke menu Pengaturan seperti di screenshot.  Ini pengaturan terbaik buat pengguna Indonesia:

  • Angin: km/h
  • Suhu: °C
  • Hujan: mm
  • Tekanan udara: hPa
  • Jarak: km
  • Radar cuaca: mm/h

3. Cara Menggunakan Setiap Lapisan yang Penting

3.1 Radar Cuaca (Menu Paling Penting)

Fungsinya:

  • Menampilkan hujan yang sedang terjadi saat ini
  • Awan hujan bergerak dari menit ke menit
  • Warna:
    • Biru muda → hujan ringan
    • Biru tua → hujan sedang
    • Ungu → hujan deras (potensi badai lokal)

Cara bacanya:

  • Lihat arah gumpalan hujan bergerak
  • Kalau gumpalannya menuju lokasi lu, siap-siap hujan dalam 10–30 menit
  • Kalau gerakannya lambat, hujan mungkin turun lebih lama

Radar ini lebih penting daripada angka ramalan hujan.


3.2 Hujan, Guntur

Layer ini menunjukkan lokasi hujan selama 1–3 jam ke depan berdasarkan prakiraan.

Fungsinya:

  • Melihat potensi hujan, bukan hujan yang sedang berjalan
  • Ada ikon petir kalau potensi badai

Artinya:

  • Biru muda → gerimis
  • Biru → hujan ringan
  • Ungu → hujan sangat deras

Bedanya dengan radar:

  • Radar = realtime
  • Hujan, Guntur = prakiraan

3.3 Berawan

Layer ini memetakan ketebalan awan.

Gunanya:

  • Melihat apakah awan tebal akan membentuk hujan
  • Cumulonimbus biasanya muncul sebagai gumpalan tebal pekat

Kalau awan tebal bergerak ke wilayah lu, meskipun radar belum nunjukin hujan, itu tanda hujan sedang “masak”.


3.4 Angin

Layer ini menunjukkan:

  • Arah angin
  • Kecepatan angin
  • Warna kecepatan (biru=lemah, hijau=sedang, kuning=kuat, merah=ekstrem)

Ini penting buat nentuin ke mana awan hujan bergerak.

Contoh:

  • Angin dari barat → hujan dari Tangerang bakal bergerak ke Jakarta
  • Angin dari selatan → potensi hujan dari Samudera Hindia naik ke daratan

3.5 Suhu

Layer ini membantu memantau:

  • Penurunan suhu mendadak (tanda hujan)
  • Udara panas yang bisa memicu awan hujan lokal

Kalau suhu turun cepat, biasanya hujan tinggal nunggu waktu.


4. Cara Membaca Prakiraan Jam per Jam

Tampilan detail prakiraan cuaca per jam di aplikasi Windy, berisi informasi hujan, suhu, angin, embusan angin, dan arah angin untuk lokasi tertentu.


Screenshot diatas nunjukin tampilan prakiraan jam per jam Windy.

Di situ ada:

  • Suhu
  • Hujan (mm)
  • Angin (km/h)
  • Embusan angin
  • Arah angin (ikon bendera)
  • Grafik awan
  • Grafik hujan

Cara bacanya:

4.1 Kolom jam

Baris paling atas: 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22
Itu jam prakiraan.

4.2 Hujan (mm)

Contoh di screenshot: jam 19 ada angka 2.9 mm
Artinya:

  • <1 mm → gerimis
  • 1–3 mm → hujan ringan
  • 3–7 mm → hujan sedang
  • 7 mm → hujan deras

Jadi jam 19 itu hujan ringan menuju sedang.

4.3 Angin dan embusan angin

  • Angin: kecepatan stabil
  • Embusan angin: hembusan maksimal (biasa datang tiba-tiba)

Kalau embusan tinggi, hujan cenderung lebih cepat datang.

4.4 Arah angin

Ikon bendera Windy menunjukkan arah angin datang.


5. Cara Menggabungkan Layer + Prakiraan untuk Prediksi yang Lebih Tepat

Sistem terbaik:

  • Radar cuaca
    Lihat hujan yang sedang berjalan
  • Angin
    Arah hujan bergerak
  • Berawan
    Awan tebal = hujan bakal terbentuk
  • Prakiraan jam per jam
    Lihat jam pasti turunnya hujan

Dengan combo ini, lu bisa memprediksi:

  • kapan hujan mulai
  • kapan hujan berhenti
  • apakah hujannya cuma sebentar atau bakal lama
  • apakah aman buat berangkat

6. Contoh Situasi Nyata (Sesuai Screenshot)

Misalnya di screenshot prakiraan:
Jam 19.00 → hujan 2.9 mm, angin 5 km/h, embusan 19 km/h, awan tebal muncul.

Artinya:

  • Hujan ringan – sedang
  • Embusan cukup kuat → hujan bisa datang lebih cepat
  • Awan tebal → hujan cenderung bertahan
  • Buat ojol: lebih aman narik sebelum jam 17 atau tunggu reda di jam 20–21

7. Fitur Tambahan yang Sering Terlewat

7.1 Peringatanku (Alerts)

Lu bisa set notifikasi hujan, angin, atau suhu.

7.2 Pindahkan peta untuk ubah lokasi prakiraan

Di screenshot terakhir, fitur ini aktif.
Artinya, prakiraan berubah sesuai posisi yang kita geser di peta.

7.3 Bandingkan Ramalan

Lu bisa cek beberapa sumber prakiraan sekaligus:

  • ECMWF
  • ICON
  • GFS
  • MBLUE
  • ACCESS

Untuk Indonesia, ECMWF paling stabil.


FAQ

1. Mana yang harus dilihat dulu kalau mau tahu hujan akan turun?

Radar cuaca. Itu yang menunjukkan hujan yang sedang berjalan.

2. Apa prakiraan hujan di bawah 1 mm bisa diabaikan?

Biasanya cuma gerimis, tapi tetap cek radar karena gerimis bisa berubah derasan.

3. Kenapa warna peta beda-beda tiap layer?

Karena tiap layer menunjukkan data berbeda: suhu, awan, hujan, angin.

4. Kenapa radar lebih akurat?

Karena itu data nyata, bukan hitungan komputer.

5. ECMWF itu apa?

Salah satu sumber data prakiraan terbaik di Windy, sangat cocok untuk Indonesia.


Kesimpulan

Windy itu kelihatan rumit padahal logikanya sederhana: lihat radar untuk keadaan nyata, lihat arah angin untuk pergerakan, lihat awan untuk pembentukan hujan, dan lihat prakiraan jam per jam untuk waktu turunnya. Setelah lu paham layer-layer utama dan cara gabunginnya, Windy berubah dari “peta warna-warni bikin pusing” menjadi alat prediksi cuaca yang jauh lebih akurat daripada aplikasi standar.

Posting Komentar untuk "Panduan Lengkap Memakai Windy untuk Cek Cuaca Akurat"